Tuesday, May 12, 1998

Lain-Lain



Lain-Lain
September 2007
ABS sebagai Instrumen Investasi
Kejatuhan pasar saham pada Agustus 2007 disebabkan adanya krisis subprime mortgage di Amerika Serikat.
Secara definisi, subprime mortgage,adalah surat utang kredit pemilikan rumah atau KPR kepada masyarakat yang memiliki kualitas kredit yang rendah namun memberikan imbal hasil tinggi.
Adapun yang dimaksud dengan kualitas kredit yang rendah adalah debitur tidak punya penghasilan pasti dan tidak memiliki asset.
Subprime mortgage sendiri merupakan salah satu jenis produk dari Asset Backed Securities.
Apa yang dimaksud dengan ABS-Asset Backed Securities?ABS adalah efek utang beragunan asset yang dapat diperjual belikan investor di pasar obligasi(dapat berupa KPR,KKB-Kredit Kendaraan Bermotor,Kartu Kredit)


Aset2 berupa piutang ini mengalami proses sekuritisasi sehingga menjadi efek.
Proses sekuritisasi sebagai berikut:
-ada penjualan kumpulan piutang oleh kreditor yaitu bank ataupun lembaga keuangan yang mempunyai asset keuangan.
-Kreditor asal ini kemudian menunjuk perseroan terbatas(pihak ketiga) yang berbentuk  Special Purpose Vehicle(SPV) untuk membeli asset keuangan dari kreditor asal.
-SPV menerbitkan surat hutang atau surat partisipasi yang pembayarannya terutama  bersumber dari kumpulan surat piutang.Surat inilah yang disebut dengan ABS-Asset   Backed Securities.

  Penawaran ABS ini dapat dilakukan baik melalui private placement ataupun penawaran   public pada investor.

ABS sampai saat ini belum bisa diterapkan  di Indonesia.Permasalahan utama karena UU Perseroan Terbatas di Indonesia belum mengatur mengenai bentuk special purpose vehicle-SPV.
Tahun 2003 Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam akhirnya mengatur mengenai SPV melalui peraturan Bapepam No.IX.K.I tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Asset(Asset Backed Securities)sebagaimana dimuat dalam Surat keputusan(SK) Ketua Bapepam Nomor Kep-28/PM/2003 tanggal 21 Juli 2003.Pada Peraturan ini dijelaskan bahwaSPV untuk ABS di Indonesia menggunakan bentuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset(KIK-EBA).
Dari segi investor sendiri,investasi di KIK EBA akan mendatangkan keuntungan berupa imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan SUN atau obligasi korporasi.
(Sumber:ABS Sebagai Instrumen Investasi,Priyo Santoso-Kompas)