Tuesday, January 5, 2021

Breaking News! Tutup 2020, IHSG Merah, 383 Saham Ambruk

 

Breaking News! Tutup 2020, IHSG Merah, 383 Saham Ambruk

Market - Lidya Julita Sembiring & Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia 30 December 2020 15:04
SHARE
Inarno Djajadi dalam acara peresmian penutupan perdagangan BEI tahun 2020. (Tangkapan layar youtube Indonesia Stock Exchange) Foto: Inarno Djajadi dalam acara peresmian penutupan perdagangan BEI tahun 2020. (Tangkapan layar youtube Indonesia Stock Exchange)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup turun 0,95% di level 5.979,07 pada perdagangan terakhir di tahun ini, Rabu (30/12/2020) yang ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Data BEI mencatat, nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 14,02 triliun, dengan volume perdagangan 22,89 miliar saham, dan frekuensi perdagangan 1,16 juta kali transaksi.
Pada awal penutupan pukul 15.03 WIB, ada 118 saham naik, 383 saham turun, dan 121 saham stagnan. Tapi setelah berlalu 5 menitan, 365 saham turun, 143 saham naik, dan 119 saham stagnan.
Secara year to date IHSG terkoreksi 5,13%, kendati secara 6 bulan terakhir melesat 19,8%.
Asing hari ini justru masuk di pasar reguler Rp 480 miliar, meski ada net sell di pasar nego dan tunai Rp 473 miliar.
Acara penutupan pasar ini dihadiri (termasuk virtual) oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan jajaran direksi SRO (Self Regulatory Organization), termasuk Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).



Sebagai perbandingan, tahun lalu, saat penutupan perdagangan saham, IHSG ditutup turun 29,77 poin atau 0,47% ke posisi 6.299,53. Saat itu, sebanyak 234 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 195 saham menguat dan 151 saham stagnan.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada penutupan 30 Desember 2019, ketika itu total frekuensi perdagangan saham 439.878 kali dengan volume perdagangan 15,7 miliar saham dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 11 triliun.
Tahun depan, BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa mencapai Rp 8,8 triliun. Hal ini berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2021 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Nilai tersebut direvisi dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp 8,5 triliun.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyampaikan, target tersebut diyakininya dapat tercapai sejalan dengan meningkatnya nilai transaksi harian perdagangan bursa akhir-akhir ini.
Namun, angka tersebut, kata dia masih bisa ditinjau ulang secara gradual bila nilai transaksi ternyata di bawah target.
"Target [RNTH] 2021 bukan Rp 8,5 triliun, tapi Rp 8,8 triliun. Ya memang pada saat itu kita cukup optimis itu tercapai. Bulan-bulan ini transaksi luar biasa, kita syukuri, kita harapkan ke depannya cukup baik," kata dia, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (30/12/2020).
Inarno melanjutkan, aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32% menjadi 619.000 kali per hari di bulan November 2020. Pada periode yang sama, rata-rata nilai transaksi Harian (RNTH) berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp 9,18 triliun.
Kenaikan jumlah transaksi ini dibarengi dengan bertumbuhnya jumlah investor di pasar modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, mengalami peningkatan sebesar 56% mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.
Kenaikan investor ini 4 kali lipat lebih tinggi sejak 4 tahun terakhir dari 894.000 investor pada tahun 2016.
Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53% menjadi sejumlah 1,68 juta SID. Jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94.000 investor atau naik 73% dibandingkan akhir tahun lalu.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal tidak surut.



Hingga 30 Desember 2020, telah terdapat 51 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, sampai dengan saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Inarno melanjutkan, pada tahun depan, otoritas bursa juga menargetkan ada sebanyak 30 perusahaan baru yang mencatatkan saham di BEI. Jumlah ini terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA).

Tuesday, December 29, 2020

Ambil Untung Besar-Besaran, IHSG Tumbang 0,94% pada Penutupan Sesi II

 

Ambil Untung Besar-Besaran, IHSG Tumbang 0,94% pada Penutupan Sesi II

                        Selasa, 29 Desember 2020, 15:10 WIB                   
                           
               
                                                                                            Ambil Untung Besar-Besaran, IHSG Tumbang 0,94% pada Penutupan Sesi II                                                           
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
                           
               
                                                WE Online, Jakarta -                       
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,94% ke level 6.036,17 pada penutupan sesi II, Selasa, 29 Desember 2020. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam jangkauan level terendah 6.026,71 hingga level tertinggi 6.143,87.
Aksi ambil untung mewarnai perdagangan jelang akhir tahun 2020. Bursa mencatat, dalam sehari nilai jual bersih yang terhimpun mencapai Rp361,63 miliar. Jika dikalkulasikan, nilai tersebut setara dengan Rp840,80 miliar. Baca Juga: Habiskan Rp300 Miliar Buat Tambang Emas, Saham Perusahaan Sri Prakash Lohia Kinclong!
Sejumlah 23,49 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 1.216.003 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp14,42 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 154 saham naik, 331 saham turun, dan 137 saham lainnya stagnan. Baca Juga: Masih Seumur Jagung, Kalbe Farma Terpaksa Tutup Anak Perusahaan Gara-Gara...
Tiga indeks saham Asia menguat pada sore ini, yakni Nikkei naik 2,66%, Hang Seng naik 0,96%, dan Strait Times naik 0,34%. Sementara itu, indeks Shanghai melemah sebesar 0,54%.

Saturday, September 26, 2020

Saat Sri Mulyani Pastikan RI Resesi di Akhir September

Terpopuler Sepekan Saat Sri Mulyani Pastikan RI Resesi di Akhir September Tim detikcom - detikFinance Sabtu, 26 Sep 2020 17:45 WIB 1 komentar SHARE URL telah disalin Sri Mulyani Foto: Ari Saputra Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan. Sri Mulyani mengatakan, pihak Kementerian Keuangan melakukan update proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%. "Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa (22/9) lalu. Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Resesi akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi nasional kembali negatif di kuartal berikutnya. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. "Dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal 4 yang kita upayakan bisa mendekati 0 atau positif," jelasnya. Baca juga: Ini Pilihan Investasi Jelang Resesi, Mana yang Paling Aman? Meski secara tahunan ekonomi nasional berada di zona negatif, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku angka proyeksi Kementerian Keuangan tidak sedalam proyeksi beberapa lembaga internasional. Seperti World Bank atau Bank Dunia berada di level 0%, IMF di level minus 0,3%, OECD di level minus 3,3%, ADB di level minus 1%, dan Bloomberg di level minus 1%. "Tahun depan, kita gunakan sesuai RUU APBN 2021 yakni 4,5-5,5% dengan forecast titik di 5,0%. Bagi institusi lain, rata- rata berkisar antara 5-6%. OECD tahun depan prediksi 5,3, ADB sama 5,3, Bloomberg median view 5,4, IMF 6,1, WB 4,8," katanya. "Semua forecast ini subject to atau tergantung pada perkembangan COVID dan bagaimana ini pengaruhi aktivitas ekonomi," ungkapnya.

Wednesday, September 9, 2020

BEI Sudah 7 Kali Lakukan Trading Halt Sepanjang 2020

BEI Sudah 7 Kali Lakukan Trading Halt Sepanjang 2020 Maulandy Rizky Bayu KencanaMaulandy Rizky Bayu Kencana 10 Sep 2020, 13:30 WIB IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018 Perbesar Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani) Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Itu dilakukan pada pukul 10:36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) akibat penurunan IHSG mencapai 5 persen. Berdasarkan pantauan pada pukul 11:40 waktu JATS, perdagangan IHSG jatuh 257 poin atau 5,00 persen ke level 4.891,87 dibanding sesi penutupan perdagangan Rabu, 9 September 2020. Baca Juga Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Indonesia Dipastikan Masuk Jurang Resesi Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mencatat, telah ada sebanyak 7 kali trading Halt di sepanjang 2020 ini. Kejadian pertama terjadi pada 12 Maret 2020, ketika perdagangan IHSG merosot 5 persen ke posisi 4.895,74. "Posisi Index pada halt terakhir mirip dengan posisi Index pada trading halt pertama di awal 2020," kata Laksono dalam pesan tertulis, Kamis (10/9/2020). Menurut laporan BEI, pergerakan IHSG konstan menurun pada masa-masa awal penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) di Maret 2020. Tercatat saat itu, perdagangan saham kembali dibekukan sementara untuk yang kedua kali pada 13 Maret 2020, pasca IHSG tergelincir 5 persen menuju 4.650,58. BEI kembali menerapkan trading halt 4 hari berselang pada 17 Maret 2020. Kali ini kejatuhannya semakin dalam, yakni hingga level 4.456,09. Trading halt kembali terjadi pada 19 Maret dan 23 Maret. Kebijakan tersebut diberlakukan pada 19 Maret lantaran harga saham gabungan turun 5 persen ke 4.113.64. Pergerakan IHSG semakin terperosok di 23 Maret, ketika terjadi penurunan 5 persen hingga di bawah level 4.000, yakni pada posisi 3.985,07. Suspensi terakhir pasar saham sebelum 10 September 2020 terjadi pada 30 Maret. Pada saat itu pergerakan perdagangan saham dibekukan setelah ambles 5 persen ke level 4.318,29. 2 dari 2 halaman

Perdagangan Sempat Dihentikan, IHSG Ditutup Anjlok 5 Persen ke 4.891,46

Perdagangan Sempat Dihentikan, IHSG Ditutup Anjlok 5 Persen ke 4.891,46 Maulandy Rizki Bayu KencanaMaulandy Rizki Bayu Kencana 10 Sep 2020, 16:13 WIB IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau Perbesar Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar) Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Selama perdagangan, IHSG terus bergerak di zona merah bahkan hingga dibekukan karena turun lebih dari 5 persen Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (10/9/2020), IHSG ditutup anjlok 257,91 poin atau 5,01 persen ke posisi 4.891,46. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 6 persen ke posisi 756,11. Baca Juga Implementasi Harga Gas USD 6/MMBTU Beri Dampak Positif Sektor Industri Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.084,48 dan terendah 4.878,28. Pada sesi penutupan pedagangan, hanya 50 saham menguat. Sementara 444 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 723.174 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 668,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.830. Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berapa di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor keuangan yang anjlok 5,94 persen. Kemudian diikuti sektor aneka industri yang turun 5,9 persen dan sektor industri dasar turun 5,62 persen. Saham yang menguat antara lain ROCK yang naik 25 persen ke Rp 1.675 per lembar saham. Kemudian HOMI yang naik 24,74persen ke Rp 474 per lembar saham dan SOHO yang naik 24,73 persen ke Rp 3.530 per lembar saham. Saham yang melemah antara lain PPGL yang melemah 6,99 persen ke Rp 133 per lembar saham. Kemudian PEHA turun 7,1 4 persen ke Rp 1.395 per lembar saham dan PANR turun 7 persen ke Rp 93 per lembar. 2 dari 3 halaman IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Terapkan Trading Halt IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018 Perbesar Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Itu dilakukan pada pukul 10:36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) akibat penurunan IHSG mencapai 5 persen. Berdasarkan pantauan pada pukul 11:40 waktu JATS, perdagangan IHSG jatuh 257 poin atau 5,00 persen dibanding sesi penutupan perdagangan Rabu, 9 September 2020 di level 5.159. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan tentang penghentian sementara untuk rentang waktu 30 menit perdagangan ini. "Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Kamis, 10 September 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia," kata Yulianto, Kamis (10/9/2020). Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. "Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:06:18 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," ujar Yulianto. 3 dari 3 halaman Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: IHSG Saham Bursa saham trading halt Bursa Efek Indonesia 0%suka 0%lucu 0%kaget 0%sedih 0%marah Kredit Maulandy Rizki Bayu Kencana Septian Deny

Friday, March 13, 2020

Bursa Global Rontok, IHSG Jeblok, Bos OJK: Jangan Panik!

Bursa Global Rontok, IHSG Jeblok, Bos OJK: Jangan Panik!

MARKET - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia13 March 2020 11:34
SHARE  
Bursa Global Rontok, IHSG Jeblok, Bos OJK: Jangan Panik!                 
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir ini diharapkan tidak membuat investor dan pelaku pasar panik karena tekanan tak hanya dirasakan RI, melainkan seluruh bursa utama di dunia akibat virus corona (COVID-19).



"Imbau ke pengusaha yang punya portofolio di pasar modal, tidak perlu panik, yang baik kita lakukan untuk mengurangi dampak minimal. [Kami] punya protokol yang jelas dan transparan baik OJK dan Bursa [Bursa Efek Indonesia]," tegas Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, usai konferensi pers bersama Kemenko Perekonomian demi penanganan corona di Jakarta, Jumat (13/3/2020).



"Ini kalau sampai [IHSG] turun lagi, berikutnya kami sudah punya step-step yang harus dilakukan," kata Wimboh.








Dia mengatakan paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah tidak langsung berpengaruh ke pasar modal, tetapi bisa memberikan kepercayaan diri kepada pengusaha di mana sektor-sektornya terimbas langsung dan tak langsung dari virus corona.



"Penyebab turunnya di indeks pasar modal karen sentimen negatif, dan semua pasar modal saling berkaitan, dan apabila dunia turun. Sentimen melebar ke mana-mana, termasuk Indonesia," kata Wimboh.



Menurut Wimboh, beberapa stimulus kepada pelaku usaha yang sudah dirilis bisa memberikan sentimen positif. "Dan kita beri ruang luas ke pengusaha, emiten di pasar modal Indonesia untuk perbaikan yang cepat dan tidak bisa menghindari corona virus," jelasnya.



"Yanga bisa lakukan berikan ruang untuk bisa berusaha dan punya napas panjang untuk sambil menunggu agar ini corona virus cepat selesai. Upaya bukan Indonesia saja, tapi seluruh dunia juga harus melakukan sama. Karena ini global sifatnya."





Pagi ini, IHSG sempat dihentikan sementara selama 30% setelah ambles 5,01% ke level 4.650,58, yang membuat sistem JATS secara otomatis menghentikan perdagangan. IHSG kembali dibuka pada pukul 09.45 WIB. Setelah trading halt (penghentian sementara) selesai, IHSG dibuka dan koreksi berkurang sekitar 4,89% di level 4.655.



Trading halt merupakan salah satu bagian dari protokol bursa untuk menahan agar indeks bursa saham tanah air tidak anjlok lebih dalam. Protokol ini berlaku ketika IHSG anjlok 5%. Konsekuensinya adalah perdagangan diberhentikan untuk sementara selama 30 menit.
"Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 09:45:33 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono.