Thursday, October 31, 2019

Hanson Diminta Balikin Duit Triliunan Investor, Dicicil!

Hanson Diminta Balikin Duit Triliunan Investor, Dicicil!

Market - Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia 31 October 2019 17:02
SHARE
Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Waspada Investasi meminta manajemen emiten properti yang dikendalikan oleh Benny Tjokrosaputro, PT Hanson International Tbk (MYRX) untuk mengembalikan semua dana triliunan yang sebelumnya dihimpun untuk diinvestasikan di perusahaan tersebut.

Pengembalian dana tersebut akan dilakukan secara mencicil dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan agar tetap sehat dalam operasionalnya.

Kepala Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing mengatakan Hanson International diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sudah dilakukan pengawasan dengan mengenakan sanksi.

Foto: Media briefing Bronis oleh Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Tobing mengenai temuan fintech lending ilegal (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
"Kegiatan itu [penggalangan dana di Hanson] melanggar ketentuan, karena dia tidak memiliki izin [perbankan] untuk itu. Dan dia harus mengembalikan. Mengenai pengembaliannya kita juga memahami bagaimana kemampuan perusahaan supaya perusahaan tetap hidup dengan mengembalikan [dana]," kata Tongam dalam jumpa pers Satgas Waspada Investasi bersama dengan Bareskrim Polri dan Kementerian Kominfo, Jalan Lapangan Banteng Timur, Kamis (31/10/2019).

Dana tersebut, menurut Tongam, dihimpun oleh Hanson untuk tujuan investasi mengingat perusahaan memiliki proyek properti.

Terkait dengan pengembalian dana investor, dia mengatakan masih perlu mendalami dari sisi likuiditas perusahaan.

Mengacu laporan keuangan MYRX per September 2019, kas dan setara kas Hanson sebesar Rp 221 miliar, turun dari Desember 2018 yakni Rp 274,24 miliar, sementara kewajiban naik menjadi Rp 4,40 triliun dari Desember 2018 yakni Rp 3,70 triliun. Adapun aset per September 2019 mencapai Rp 12,90 triliun dari Desember 2018 yakni Rp 11,63 triliun.

Baca:
"Dicicil secara bulanan. Ya memang perlu didalami, tapi sampai sekarang belum ada masyarakat yang mengadu dirugikan oleh perusahaan ini. Tapi kegiatan ini memang bukan kegiatan yang diizinkan."

Tongam menjelaskan latar belakang penghimpunan dana tersebut melibatkan investor individu, jadi bukan investor institusi dengan tujuan mencari return lebih tinggi ketimbang perbankan. Penempatan dana tersebut di bank dalam negeri.

"Itu individu-individu, individu yang punya uang tentunya. Kalau di bank hanya dapat [return] 6% per tahun kalau di sini [Hanson] bisa 12%, namanya juga masyarakat kita pengen penempatan [dana] yang menguntungkan."

"Kami memanggil pengurusnya [Hanson], kita mendapat penjelasan, jadi penghimpunan dilakukan di 2016 dan mencapai penghimpunan dana triliunan dan menghimpun dana dengan bunga 10-12% yang harusnya kegiatan ini dihentikan," katanya.

Baca:
Hanson adalah emiten properti yang dikendalikan oleh salah satu pelaku pasar modal, Benny Tjokrosaputro. Hanson diduga melakukan pelanggaran atas UU Perbankan karena telah melakukan penghimpunan dana nasabah secara ilegal. Bahkan, dana yang dihimpun ini jumlahnya sudah mencapai triliunan rupiah.

Pelanggaran UU ini dilakukan karena Hanson telah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan. Padahal Hanson sendiri bukanlah bank, melainkan perusahaan properti.

Untuk menghindari bertambah banyaknya dana yang dihimpun dari aktivitas ilegal ini, pada 28 Oktober 2019 Satgas telah memerintahkan perusahaan ini untuk menghentikan semua kegiatan penghimpunan dana.
"Mereka kami minta mengumumkan kepada masyarakat melalui media massa dan web serta surat kepada seluruh nasabahnya," jelas Tongam, sehari sebelum jumpa pers hari ini.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, pihak yang melakukan pelanggaran ini bisa dikenakan ancaman pidana penjara 5-15 tahun serta denda minimal Rp 10 miliar dan maksimal Rp 20 miliar. Sanksi ini akan diberikan kepada perusahaan beserta pihak-pihak yang memberikan perintah kegiatan tersebut.

Sebelumnya, Hanson mengumumkan sedikitnya di 5 media massa yang berisi bahwa Hanson tidak lagi menerima dana dalam bentuk tabungan, deposito ataupun jenis lainnya sejak tanggal pengumuman ini diterbitkan.

Baca:
Bentjok yang merupakan pemilik dari Hanson telah mundur dari jabatan Komisaris Utama pada pekan lalu. Belum diketahui apakah mundurnya Bentjok terkait dengan kasus ini atau bukan.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia, Kamis ini, pukul 15.53 WIB, saham MYRX diperdagangkan naik 2,15% di level Rp 95/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 8,24 triliun. Namun saat penutupan hari ini, saham MYRX ambles 3,23% di level Rp 90/saham.
Bentjok langsung bayar Rp 5 miliar kena sanksi

Update:
Jumat, (01/11/2019) CNBC Indonesia sudah mencoba meminta penjelasan kepada Benny Tjokrosaputro sebagai pemilik MY
RX untuk merespons laporan dari Satgas Investasi. Namun hingga berita ini turun, Benny Tjokrosaputro belum menanggapi klarifikasi tersebut.
(tas/tas)






  • ,

  • atau

  • Friday, October 25, 2019

    Dorong Bunga Kompetitif - BI Turunkan Lagi Suku Bunga

    Kompas 25 Oktober 2019




























    Suara Merdeka 25 Oktober 2019


    Gitu Dong! Asing Masuk Rp 1 T, IHSG Bisa Menguat 11 Hari

    Gitu Dong! Asing Masuk Rp 1 T, IHSG Bisa Menguat 11 Hari

    MARKET - Yazid Muamar & Anthony Kevin, CNBC Indonesia 25 October 2019 07:02
    SHARE  
    1. Gitu Dong! Asing Masuk Rp 1 T, IHSG Bisa Menguat 11 Hari 
    1 dari 2 Halaman
    Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada perdagangan Kamis kemarin (24/10/2019) dengan penguatan hingga 1,31% ke level 6.339,65. Dengan kenaikan tersebut, maka sudah 10 hari IHSG terus menguat sejak perdagangan pekan lalu.



    Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG pada awal perdagangan memang sudah menguat 0,22% ke level 6.271,51. Per akhir sesi satu, indeks harga saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatan menjadi 0,8% ke level 6.307,54 dan akhirnya ditutup di level 6.339,65.



    Sentimen dari dalam negeri berkontribusi besar dalam mengerek kinerja pasar saham Tanah Air. Tapi bukan pengumuman kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melesatkan IHSG, melainkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).



    Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis kemarin (berlangsung sejak Rabu) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 basis poin (bps).

    "Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (24/10/2019).
    "Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.

    Pemangkasan tingkat suku bunga pada tersebut menandai pemangkas tingkat suku bunga acuan selama 4 bulan beruntun. Jika ditotal, suku bunga acuan sudah dipangkas sebesar 100 bps dalam 4 bulan terakhir.


    Keputusan BI tersebut sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan dipangkas sebesar 25 bps menjadi 5%. Keputusan tersebut juga sesuai dengan analisis dari Tim Riset CNBC Indonesia yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas oleh BI, yakni sebesar 25 bps.

    Merespons keputusan ini, investor asing masuk ke pasar saham tanah air dengan jumlah yang begitu besar. Per akhir sesi dua kemarin, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 1,15 triliun di pasar reguler. Di seluruh pasar, nilai beli bersih investor asing adalah Rp 604,4 miliar.
    Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing di pasar reguler di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 375,4 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 250 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 145,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 131 miliar), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (Rp 86,7 miliar).
    Namun kinerja rupiah tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham. Pada akhir perdagangan Kamis kemarin, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.054/dolar AS.

    Hanya saja, rupiah tercatat sudah menguat dalam 5 hari perdagangan sebelumnya sehingga bisa dikatakan bahwa saat ini rupiah sedang berada dalam posisi yang mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham

    Dorong Bunga Kompetitif

    Dorong Bunga Kompetitif ,Kompas 25 Oktober 2019


    BI Turunkan Lagi Suku Bunga

    BI Turunkan Lagi Suku Bunga ,Suara Merdeka 25 Oktober 2019




    Thursday, October 24, 2019

    IHSG Berbalik Positif,Dolar AS Melemah

    Suara Merdeka 24 Oktober 2019


    Penguatan IHSG 24-10-2019

    Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada perdagangan Kamis kemarin (24/10/2019) dengan penguatan hingga 1,31% ke level 6.339,65. Dengan kenaikan tersebut, maka sudah 10 hari IHSG terus menguat sejak perdagangan pekan lalu.

    Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG pada awal perdagangan memang sudah menguat 0,22% ke level 6.271,51. Per akhir sesi satu, indeks harga saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatan menjadi 0,8% ke level 6.307,54 dan akhirnya ditutup di level 6.339,65.

    Sentimen dari dalam negeri berkontribusi besar dalam mengerek kinerja pasar saham Tanah Air. Tapi bukan pengumuman kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melesatkan IHSG, melainkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
    Baca:

    Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis kemarin (berlangsung sejak Rabu) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 basis poin (bps).
    "Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (24/10/2019).
    "Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.

    Pemangkasan tingkat suku bunga pada tersebut menandai pemangkas tingkat suku bunga acuan selama 4 bulan beruntun. Jika ditotal, suku bunga acuan sudah dipangkas sebesar 100 bps dalam 4 bulan terakhir.
    Baca:

    Keputusan BI tersebut sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan dipangkas sebesar 25 bps menjadi 5%. Keputusan tersebut juga sesuai dengan analisis dari Tim Riset CNBC Indonesia yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas oleh BI, yakni sebesar 25 bps.

    Merespons keputusan ini, investor asing masuk ke pasar saham tanah air dengan jumlah yang begitu besar. Per akhir sesi dua kemarin, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 1,15 triliun di pasar reguler. Di seluruh pasar, nilai beli bersih investor asing adalah Rp 604,4 miliar.
    Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing di pasar reguler di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 375,4 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 250 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 145,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 131 miliar), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (Rp 86,7 miliar).
    Namun kinerja rupiah tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham. Pada akhir perdagangan Kamis kemarin, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.054/dolar AS.
    Hanya saja, rupiah tercatat sudah menguat dalam 5 hari perdagangan sebelumnya sehingga bisa dikatakan bahwa saat ini rupiah sedang berada dalam posisi yang mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham.





    LANJUT HALAMAN 2: Analisis teknikal IHSG Jumat ini


    (tas/tas)
    SHARE

    IHSG Berbalik Positif,Dollar AS Melemah

    IHSG Berbalik Positif,Dollar AS Melemah,Suara Merdeka 24 Oktober 2019


    Tuesday, October 1, 2019

    Nasehat Warren Buffet

    Kutipan terbaik Warren Buffett tentang investasi dan kehidupan dapat ditafsirkan sebagai instruksi implisit untuk berinvestasi dalam reksadana. Berikut, menurut catatan thebalance, beberapa untai ujaran bijak Warren Buffett. 
    • "Investasi yang berhasil membutuhkan waktu, disiplin, dan kesabaran. Tidak peduli seberapa hebat talenta atau usaha Anda, namun beberapa hal hanya membutuhkan waktu: Anda tidak dapat menghasilkan bayi dalam satu bulan dengan membuat sembilan wanita hamil."